March 25, 2016

Kiat Memotivasi Diri Sendiri

Seringkali saat kita sedang tidak memiliki semangat melakukan suatu pekerjaan atau mengupayakan apa yang ingin kita capai, kita membutuhkan sebuah motivasi. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sayangnya, ketika kita benar-benar tidak bisa memotivasi diri kita sendiri, maka kita hanya akan berdiam diri dan tidak akan mengerjakan apapun, lalu pekerjaan yang kita ingin selesaikan pun terbengkalai.


Efek lain saat kita tidak mampu memotivasi diri, pikiran menjadi galau dan perasaan tidak menentu. Kondisi ini umum terjadi, tidak hanya menyerang kaum remaja namun juga orang tua. Lebih buruk lagi akan membawa dampak kesehatan tubuh dan psikologi menurun.

Nah, kondisi seperti di atas mungkin bisa dihindari saat kita bisa mendapat motivasi dari orang lain. Bagaimana kalau kita tidak bisa mendapat motivasi dari orang lain? Cobalah motivasi diri sendiri dengan lima kiat berikut yang KASPER bagikan untuk teman-teman.

1. Fokus pada tujuan

Agar bisa memotivasi diri sendiri untuk mengerjakan sesuatu, kita perlu mengingat tujuan awal kenapa kita mengerjakan hal itu. Bila tujuan yang ingin kita dapatkan dari apa yang kita kerjakan itu kurang kuat atau kurang memberi ‘keuntungan’, maka dorongan untuk mengerjakannya pun terkadang lemah. Walaupun sebagian orang tidak selalu memperhatikan tujuan dari apa yang mereka kerjakan karena mempertimbangkan proses atau pembelajaran, namun hal itu cukup menjadi motivasi diri.

Jadi, saat kita sedang drop dan tidak bersemangat, coba ingat kembali tujuan yang ingin kita capai. Bila itu kurang membantu, cari tujuan lain yang mungkin bisa menambah semangat anda meski tujuan lain bukanlah tujuan utama yang ingin kita capai. Contoh, saat kita lagi malas ke sekolah untuk belajar, di mana ke sekolah punya tujuan untuk belajar demi masa depan, kita bisa tingkatkan motivasi ke sekolah dengan menambahkan tujuannya. Misalnya untuk bertemu dengan gebetan, nongkrong bareng teman-teman di kantin sekolah, atau agar tidak dapat marah dari orangtua.

2. Belajar dari kegagalan

Ada orang yang mampu belajar dari kegagalan, tapi tidak sedikit yang sering mengulangi kegagalan yang sama. Hal ini wajar, karena manusia adalah makhluk yang rentan lupa. Tidak masalah ketika gagal, kita berani bangkit dan kembali berusaha walau masih ada kemungkinan gagal berulang kali. Bila gagal satu atau dua kali membuat kita menyerah dan kehilangan semangat, itulah yang mesti kita perhatikan masalahnya.

Kenapa kita bisa gagal sampai dua kali atau lebih? Salah satunya karena kita tidak belajar dari kegagalan itu sendiri. Kegagalan memang mampu merusak bahkan meruntuhkan tujuan yang ingin kita capai, karena kegagalan itu akan membuat kita berpikir kita ‘tidak bisa’. Jadi, lihat kembali kenapa kita bisa gagal, faktor atau alasan yang mungkin menjadi penyebab kegagalan kita. Gagal tidak selamanya berarti kita tidak bisa, tapi bisa jadi karena kita kurang berusaha atau ada penyebab eksternal atas kegagalan itu takut salah

3. Nikmati perjalanan dan jangan takut salah

Saat kita sedang mengerjakan sesuatu namun belum melihat hasil di depan mata, kadang kita mulai merasa kehilangan semangat. Langkah atau proses yang terlalu lama, berbelit-belit, dan kita sama sekali tidak tahu caranya, gampang membuat kita kehilangan motivasi. Sehingga bukan karena gagal, akhirnya kita berhenti dan tidak melanjutkan hal yang ingin kita capai. Menikmati proses pencapaian terkadang menjadi sesuatu yang lebih membahagiakan daripada merayakan hasil. Kenapa, karena ada pelajaran berharga dari sebuah proses.

Menikmati sebuah proses juga kadang dihantui oleh perasaan takut salah. Takut salah karena hal yang kita kerjakan baru pertama kali kita lakukan. Ingat, tidak ada di antara kita yang lahir langsung mampu berjalan tegak dengan kedua kaki, sering kita jatuh saat pertama kali berjalan. Jatuh memang sakit, namun itu yang menjadi motivasi kita agar mampu berjalan dan tidak lagi terjatuh. Jadi ketika kita salah, kita tahu kita harus melakukannya dengan benar agar kita tidak lagi salah.

4. Hargai perkembangan dan rayakan pencapaian

Ketika kita melihat hasil sudah ada di depan mata, kita juga bisa melihat dan mulai mengambil pelajaran dari proses yang sudah kita lalui. Pelajaran yang kita dapatkan secara langsung atau tidak langsung, tidak serta merta dapat kita pahami. Kadangkala kita masih bertanya apakah salah satu bagian dari semua proses itu penting? Itulah sebuah proses, walau tidak semua bagiannya penting, namun kita harus hargai. Karena suatu saat, kita akan melihat apakah bagian itu benar-benar penting atau hanya pemanis sebuah proses.

Namun yang paling penting saat kita sudah berhasil mencapai apa yang kita inginkan, jangan lupa untuk merayakannya. Merayakan di sini bukan berarti harus dengan sebuah pesta besar-besaran. Perayaan pencapaian bisa tergantung dari apa yang kita capai. Misalnya, berhasil meraih gelar sarjana dalam empat tahun atau untuk memperingati hari jadi perusahaan yang kesepuluh tahun. Juga jangan lupa agar senantiasa bersyukur, karena kesyukuran adalah bentuk perayaan terbesar dari diri sendiri untuk sebuah pencapaian. Bersyukur juga akan menjaga diri kita dari sikap angkuh dan sombong.

5. Cari dukungan dan berani berbagi

Langkah terakhir saat kita benar-benar belum mampu memotivasi diri sendiri, cobalah minta motivasi, saran, atau nasehat dari orang lain. Walau terkadang kita menilai motivasi dari orang lain berbeda-beda dan mudah saja mereka mengucapkannya, tapi di antara motivasi-motivasi yang kita dapat, pasti ada yang pas untuk kita coba sendiri. Mungkin tidak semua orang juga akan memberi kita ‘motivasi positif’ atau bahkan ingin membantu kita sukses, jadi sebaiknya orang-orang seperti itu kita jauhi untuk sementara waktu.

Dan setelah kita benar-benar berhasil, jangan lupa untuk berbagi. Berbagi motivasi dan berbagi inspirasi untuk orang lain tentang pencapaian yang kita sudah raih. Walau itu hanya sebuah pencapaian kecil, tapi yang orang-orang butuhkan adalah cara berbeda dan bagaimana sikap kita untuk konsisten meraihnya. Sekali lagi, mungkin cara yang kita gunakan tidak akan berhasil pada beberapa orang, setidaknya itu bisa menjadi pelajaran sekaligus motivasi kecil untuk mereka.

No comments:

Post a Comment