April 30, 2016

Cara Menghitung Usia Kehamilan

Cara menghitung usia kehamilan memang tidak mudah dan kadang masih banyak yang salah paham, sehingga mereka para calon ibu tidak sadar dengan usia kehamilannya. Padahal hal ini merupakan hal penting untuk dapat mengetahui usia kehamilan yang sedang dijalani. 


Dengan mengetahui usia kehamilan, seorang ibu hamil dapat mengetahui perkembangan atau pertumbuhan organ apa yang sedang terjadi pada janinnya, kebutuhan apa yang diperlukan oleh janinnya dan hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama usia kehamilan tersebut.

Selain itu, dengan mengetahui usia kehamilan, seorang ibu hamil dapat mengetahui kapan jadwal pemeriksaan yang harus dilakukan baik ke dokter maupun ke bidan, sehingga dengan demikian diharapkan kehamilan yang sedang dijalani menjadi sehat dan menghasilkan buah hati yang berkualitas. Utamanya dapat dengan dengan sigap mempersiapkan masa kelahiran si buah hati.

Kebanyakan cara menghitung usia kehamilan masih meminta bantuan tenaga kesehatan baik dokter atau bidan. Memang hal ini dianjurkan demi ketepatan perhitungan usia kehamilan. Selain itu, biasanya menghitung usia kehamilan dilakukan dengan alat Ultra Sonografi (USG), dengan tingkat akurasi lebih tinggi melalui pengukuran tengkorak, panjang janin, ukuran jantung, ginjal dan lain-lain. Namun, tidak ada salahnya ibu hamil mengetahui cara menghitung usia kehamilan yang dapat dilakukan sendiri. 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan ibu hamil untuk menghitung usia kehamilannya yang memiliki tingkat akurasi yang baik, di antaranya berdasar kepada:

Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) 

Menghitung usia kehamilan berdasar HPHT dapat dilakukan oleh ibu hamil yang memiliki siklus haid normal dan teratur (28-30 hari). Untuk taksiran usia kehamilan berdasar HPHT dapat menggunakan rumus Neagele, selain dapat menghitung usia kehamilan, rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL). 

Penggunaan rumus ini adalah dengan menambahkan 7 pada tanggal pertama dari haid terakhir, kemudian mengurangi bulan dengan 3 dan menambahkan 1 pada tahunnya, sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurangi.

contoh:

Jika HPHT anda adalah 26 Januari 2016, maka:

10 - 04 - 16
 +     -    +
 7     3    1
17 - 01 - 17 (ini tanggal HPL)

Sehingga taksiran waktu kelahirannya adalah tanggal 17 Januari 2017, sedangkan untuk usia kehamilan tinggal menghitungnya setiap tanggal 17, jadi pada saat tgl 17 Mei, berarti usia kehamilan anda menginjak satu bulan, 23 Juni usia kehamilan 2 bulan, begitu seterusnya. Untuk hari perkiraan lahir sebaiknya ditambah tenggang waktu plus atau minus 7 hari.

Tinggi Puncak Rahim

Metode menghitung usia kehamilan dengan melihat tinggi puncak rahim adalah dengan meraba puncak rahim yang menonjol di dinding perut. Perhitungan dimulai dari tulang kemaluan sampai puncak rahim. Misalnya, jika jarak antara tulang kemaluan sampai puncak rahim adalah 18 cm, berarti kehamilan berusia 18 cm. 

Perhitungan ini juga dapat dilakukan dengan jari tangan. Setiap kenaikan 3 jari tangan menunjukkan pertambahan usia 3 pekan. Jika puncak rahim sudah berada di atas pusar, kenaikan jari menunjukkan pertambahan usia 4 pekan. Namun, menghitung usia kehamilan dengan cara ini sudah jarang dilakukan.

Selain kedua cara tersebut di atas, sebetulnya ada dua cara lagi yang dapat dilakukan yaitu dengan mendeteksi denyut jantung janin pertama kali dan deteksi gerakan janin pertama kali. Namun untuk kedua metode ini tingkat akurasinya kurang, karena denyut jantung janin dan gerakan janin pertama kali masih lemah, sehingga menyulitkan untuk mendeteksinya.

No comments:

Post a Comment